Jumat, 18 April 2014

Kuda Renggong Sumedang

SEJARAH SENI KUDA RENGGONG DI SUMEDANG Dismapaikan pada Fokus diskusi Group. TEMA : MENGANGKAT KUDA RENGGONG SEBAGAI MASKOT PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI SUMEDANG TAHUN 2013 TEMPAT ; RUANG RAPAT KPU KABUPATEN SUMEDANG JL. SERMA MUHTAR NO. 98 SUMEDANG KAMIS, 24 MEI 2014





I. LATAR BELAKANG

Sumedang masa lalu memiliki luas wilayah yang terbentang dari sebelah barat batasnya Sungai Cisadane, Sebelah timur dibatasi Sungai Cipamali, Sebelah Utara dibatasi Laut Jawa dan Sebelah Selatan dibatasi Samudra Hindia. Di darat, kecuali Kesultanan Banten,Jayakarta,dan Kesultanan Cirebon,Sisanya Merupakan wilayah Kerajaan SumedangLarang. Didalam perkembanganya, memang wilayah Kerjaan SumedangLarang menciut berkurang, Namun demikian tetap memiliki Kekuasaan yang besar,Pengaruh yang besar. Pada masa lalu terjadi pertikaian dan perbedaan kepentingan anatara satu kekuasaan dengan kepentingan ….. lainya. Gangguan keamanan terhadap sumedang yang pada masa lalu itu sudah berubah menjadi kabupatian (Bupati Wedana) sering terjadi :hal ini memaksa sumedang harus memiliki pasukan berkuda yang kuat. Oleh karena itu pula, maka para pemimpin sumedang waktu itu harus mampu dan cakap menunggang kuda, sebab memang kuda merupakan alat tranportasi yang sangat penting.


Lebih terasa dan tampak kepemimpinan seperti itu, ketika masa pemerintahan Pangeran Rangga Gempol III (Pangeran Panembahan) yang mmemerintah dari 1656-1706. Corak kepeminpinan seperti itu berjalan sampai berakhirnya masa pemerintahan/ kepemimpinan Pangeran Kusumadinata IX/ (Pangeran Surianagara III atau lebih dikenal dengan sebutan Pangeran Kornel, yang memerintah dari 1791-1828. Beliau terkenal sebagai penunggang kuda Jempolan.

II. PERKEMBANGAN SITUASI DAN KONDISI SUMEDANG, SETELAH PEMERINTAHAN PANGERAN KORNEL



Secara singkat latar belakang sejarah perkembangan perang dan kegunaan kuda sebagai alat tranportasi, alat dalam peperangan sampai kuda balap dipaparkan pada Bab 1 dan Bab 2 pada Bab 3 , tampak pergeseran selain kuda pacu, kuda di kabupaten sumedang keturunanya dapat diajari sebagai “kuda yang bisa menari” atau Kuda Renggong yang mampu mengikuti irama “irama tatabeuhan” bahkan sampai ada yang diajari sebagai “Kuda-Silat” Itu semua berlatar belakang dari populasi Kuda di Sumedang. Cukup banyak dan mendapat perhatian dari para pemiliknya, yang merawatnya dengan penuh kecintaan. Kuda Renggong berawal dari ketekunan dan kecintaan pemilik kuda, yang bernama “Aki Sipan” warga desa Cikurubuk, Kecamatan Buahdua. Pada massa Pemerintahan Pangeran Aria Suriaatmadja sekitar tahun 1910. Tabiat Kuda sangat setia kepada “tuanya” – Pemiliknya, disamping punya naluri yang kuat. Perkembanganya sempat mendek pada massa-massa kritis di jaman penjajahan. Muncul dan maraknya kembali Seni Kuda Renggong dengan seringnya diselenggarakan arak-arakan, pawai yang mengikut sertakan para Seniman-Budayawan sebagai atraksi Kesenian rakyat. Terutama di daerah Buahdua yang merupakan cikal bakal lahirnya Seni Kuda Renggong yang digelarkan pada acara khitanan atau perhelatan menyambut tamu. Umumnya dalam suatu upacara khitanan, maka arak-arakan digelar menjadi sebuah helaran yang meriah dengan tatabeuhan membuat Kuda menari diikuti oleh para penari yang ikut pula bersolek.. Tentu saja setiap Kuda Renggong memiliki group tersendiri dengan didandani assesoris yang menarik, dilengkapi dengan iringan musik tarji mengapa iringan musiknya yang khas “tarji”, justru karena ke-khas-annya inilah menjadikan Seni Kuda Renggong menjadi seni tradisional Khas rakyat Kabupaten Sumedang. Dengan munculnya group group Seni Kuda Renggong diberbagai daerah di Kabupaten Sumedang, sehingga Seni Kuda Renggong menjadikan ikon yang membawa nama Kabupaten Sumedang ingdi Nusantara ini terkenal. Dalam perkembangannya selanjutnya Seni Kuda Renggong di tampilkan pada upacara-upacara besar penampilan tamu resmi baik tamu dari luar daerah,tamu dari Pemerintahan Pusat,tamu Asing,Wisatawan atau Wisatawan Mancanegara. Juga ditampilkan dalam helaran di Taman Mini Indonesia Indah , di Forum Festival Keraton Nusantara, bahkan juga sudah menjadi atraksi Calender Event Festival Kuda Renggong tiap tahun di Lingkungan Museum Prabu Geusan Ulun – YPS pernah di suguhkan kepada rombongan Tourist Asing yang tergabung dalam Frundohip Force dari USA,membuat mereka kagum. Demikian pula pada saat menerima kunjungan Puteri Indonesia tahun. 2011 dan lain lain, Seni Kuda Renggong menjadi sajian menarik bagi Tamu Resmi yang berkunjung ke Kabupaten Sumedang.

Pelajaran Kasumedangan SMK PANGERAN ARIA SOERIA ATMADJA SUMEDANG.

R. Achmad Wiriaatmadja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar